Serangkaian Bencana yang Menghancurkan Kota St. Pierre

Gunung berapi yang kurang terkenal, Gunung Pelee, menjulang anggun di dekat kota St Pierre di Pulau Martinique, Karibia Perancis. Kota St Pierre dahulunya menunjukkan kemegahan kota kolonial yang hidup, dan dikenal sebagai 'Paris dari Hindia Barat.' Dengan Cottage yang berubin merah, jalan-jalan yang lebar dan vegetasi tropis, kota yang makmur ini dikenal keindahannya. Tentu saja sebagai kota penghasil rum minuman beralkohol hasil fermentasi dan distilasi) banyak bar-bar dan rumah-rumah bordil disana. Sensus resmi tahun 1894, penduduk St Pierre adalah sekitar 20.000 jiwa. Meskipun sebagian besar adalah Martiniquans (pribumi) asli, kekayaan dan kekuasaan politik dikendalikan sebagian besar oleh keluarga  Creole dan pejabat kolonial Perancis dan beberapa pegawai negeri sipil. Tidak seorangpun pada saat itu bisa meramalkan horor yang akan terjadi di surga tropis ini dengan kebangkitan Gunung Pelee pada musim semi tahun 1902.






Surga yang Berubah Menjadi Neraka
Meskipun di Januari 1902 Gunung Pelee mulai menunjukkan peningkatan mendadak dalam aktivitas fumarol, masyarakat sekitarnya hanya menunjukkan sedikit perhatian. Namun gunung mulai mendapat perhatian pada tanggal 23 April ketika ledakan kecil dimulai di puncak gunung berapi. Selama beberapa hari berikutnya, St Pierre diguncang gempa vulkanik, mandi dalam abu, dan diselimuti awan tebal gas belerang.

St Pierre sebelum Letusan

Posting Komentar